Setiap Wanita Perlu Waspada!!! Kenali Gejala, Penyebab dan Pencegahan Kanker Ovarium

Kanker ovarium merupakan penyakit dimana ovarium yang ada pada wanita memimiliki perkembangan sel yang abnormal. Kanker ini cenderung diderita oleh wanita yang berusia 35 tahun keatas. Perkembangan kanker ini sangat cepat sehingga dari stadium awal hingga stadium lanjut bisa terjadi hanya dalam satu tahun. Kanker ini bisa terjadi karena adanya tumor dalam tubuh yang perkembangan sel-selnya tidak terkontrol sehingga berpotensi tumbuh menjadi kanker. Lalu apa saja gejala dan penyebab kanker ovarium yang perlu anda, khususnya wanita ketahui? Berikut ulasannya!

Gejala Umum yang Dirasakan

Sayangnya gejala-gejala awal dari kanker ini sulit di deteksi sehingga penderita baru akan menyadari ketika sel kanker berubah menjadi lebih besar dan menyebar ke dalam tubuh. Padahal jika kanker ovarium baru diketahui setelah masuk ke tahap lanjut, maka pengobatan maksimal akan lebih sulit untuk dilakukan secara efektif. Makin dini kanker ovarium terdeteksi maka kesempatan anda untuk hidup maka akan jauh lebih besar. Berikut ini beberapa gejala umum yang biasa dirasakan oleh penderita kanker ovarium:
  • Rasa sakit pada bagian perut
  • Adanya pembengkakan pada perut
  • Mual dan perut terasa kembung
  • Jika kista atau tumor berukuran besar maka akan menyebabkan tekanan pada kandung kemih sehingga penderita akan sering merasa ingin buang air kecil
  • Sering esak nafas jika tumor tersebut menekan diafragma
  • Penurunan berat badan
  • Sakit saat melakukan hubungan intim
  • Sering merasa lelah dan sakit kepala

Apa Penyebabnya?

Penyebab dari kanker ovarium belum diketahui secara pasti, namun mereka yang memiliki faktor keturunan dan genetika dari penderita kanker akan lebih berisiko untuk mengalaminya.  Berikut ini beberapa faktor penyebab yang “mungkin” bisa meningkatkan resiko wanita untuk terserang penyakit kanker ovarium:
  • Faktor keturunan, resiko anda mengalami kanker ovarium akan lebih meningkat jika keluarga kandung anda ada yang mengidap kanker ovarium atau kanker payudara. Selain itu keluarga dengan gen BRCA1 juga lebih beresiko terserang kedua kanker tersebut.
  • Usia 
  • Tidak pernah hamil
  • Menjalani pola hidup tidak sehat, seperti merokok
  • Mengalami menstruasi awal sebelum usia 12 tahun dan monopose di usia lebih dari 50 tahun
Setelah mengetahui gejala dan penyebab kanker ovarium, tidak ada salahnya jika anda juga mengetahui bagaimana langkah pengobatan dan pencegahan yang dapat anda lakukan untuk memperkecil resiko kanker ini.

Langkah Pengobatan Yang Dapat Dilakukan

Sekarang ini tersedia pemerikasaan genetik terhadapa gen BRCA1 untuk membantu mengidetifikasi perkembangan kanker rahim dan ovarium. Jika anda memiliki sejarah kanker ovarium atau payudara dalam keluarga, maka anda harus memberitahukan kepada dokter. Penderita kanker ovarium tentunya akan mendapatkan pengobatan yang berbeda yang disesuaikan tingkat kanker dan jenis kanker yang dialami. Langkah utama dalam pengobatan kanker ovarium adalah melakukan kemoterapi dan pengangkatan.

Penderita kanker ovarium yang menginap tumor ganas akan memerlukan operasi lebih menyeluruh dibanding penderita  yang memiliki tumor jinak. Dokter akan berusaha mengangkat tumor dan sisanya. Prosedur operasi pada penderita kanker ovarium mungkin akan melakukan pengangkatan pada kedua ovarium, tuba falopi dan juga rahim. Dan jika penyakit tersebut telah menyebar hingga keluar organ reproduksi maka diperlukan operasi yang lebih intensif termasuk pengangkatan usus besar dan kandung kemih.

Kemoterapi juga mungkin akan diberikan bagi penderita yang telah mengidap kanker ovarium tahap lanjut. Hal ini bertujuan untuk memperkecil ukuran tumor sehingga akan lebih mudah dalam menjalani proses pengangkatan. Kemoterapi juga akan dilakukan setelah proses operasi untuk membunuh sel-sel kanker yang masih tersisa didalam tubuh. Obat-obatan yang mengandung platinum merupakan obat yang paling sering digunakan untuk mengobati penderita kanker ovarium.
Namun bagi penderita yang terdeteksi pada stadium dini, maka hanya perlu menjalani operasi pengangkatan salah satu ovarium dan tuba falopi sehingga kemungkinan untuk memiliki keturunan masih tetap ada.

Pencegahan Yang Dapat Dilakukan

Karena penyebab utama belum diketahui secara pasti maka pencegahan kanker ovarium juga tidak bisa dilakukan secara pasti. Namun mengistirahatkan ovarium yaitu periode pada wanita ketika ovulasi ditahan adalah hal yang dapat anda lakukan untuk memperkecil resiko kanker ovarium. Berikut beberapa pencegahan yang dapat anda lakukan:
  • Menggunakan alat kontrasepsi dalam bentuk pil
  • Hamil dan menyusui
  • Menjalankan pola hidup yang sehat, seperti makan makanan yang sehat dan olahraga yang teratur
  • Jika anda sudah memiliki anak dan memutuskan untuk tidak ingin memiliki anak lagi maka pengangkatan ovarium dan tuba falopi dapat anda lakukan untuk mengurangi resiko kanker ovarium pada diri anda. Biasanya prosedur ini baru bisa dilakukan ketika anda berusia 35 hingga 40 tahun.

0 komentar:

Posting Komentar